Perbedaan Sapporo K36 Dan K36T
Cara Pergi ke Sapporo
Cara paling mudah pergi ke Sapporo dari Tokyo adalah dengan pesawat.
Perjalanan dari Bandara Narita atau Bandara Haneda di Tokyo ke Bandara New Chitose di Sapporo memakan waktu sekitar 1 jam 40 menit sampai 2 jam. Biayanya berkisar mulai dari 6.000 yen (tergantung dari maskapai dan waktu penerbangan).
Dari Bandara New Chitose menuju ke Stasiun Sapporo dengan kereta rapid bandara membutuhkan waktu 40 menit dan biaya 1.070 yen. Sedangkan jika menggunakan bus akan membutuhkan waktu 65 menit dan biaya sebesar 1.030 yen.
Alternatif transportasi lain adalah dengan menggunakan shinkansen dari Stasiun Tokyo ke Stasiun Sapporo, tapi dalam sekali perjalanannya (termasuk ganti kereta) membutuhkan waktu sekitar 8,5 jam dan biaya sekitar 27.000 yen. Jadi, MATCHA tidak begitu merekomendasikan alternatif transportasi ini.
Ladang Lavender Horomitoge
Di tengah Kota Sapporo terdapat Ladang Lavender Horomitoge yang terkenal dengan 5.000 bunga lavender yang mekar dengan indahnya.
Waktu yang tepat untuk melihat mekarnya bunga di taman ini adalah selama satu bulan, antara pertengahan Juli hingga pertengahan Agustus. Anda juga dapat merasakan pengalaman memanen bunga lavender ini dengan membayar mulai dari 500 yen.
Untuk informasi lengkap mengenai akses dan lainnya, Anda dapat membaca artikel ini: "Indahnya “Horomitoge Lavender Garden”, Ladang Lavender di Dalam Kota Sapporo!"
Ladang Lavender Horomitoge Alamat: 471-110 Bankei, Chuo-ku, Sapporo-shi Google Map Akses: 30 menit dengan mobil dari Stasiun Sapporo, 20 menit dengan mobil dari Stasiun Maruyama-Koen Situs resmi: http://yumekoubousatou.com/lavender.htm (bahasa Jepang)
Informasi Berguna Lainnya
Persiapkan perjalanan favorit Anda dan nikmati Sapporo yang kaya akan tempat wisata dan beragam kuliner ini sepuasnya!
Gedung Kantor Bata Merah (Akarenga)
Gedung Kantor Bata Merah ini juga merupakan salah satu bangunan khas dari Sapporo. Bangunan ini dulunya merupakan kantor pemerintahan Hokkaido.
Dibangun pada tahun 1888, gedung ini menggunakan gaya Neo-Baroque yang didasarkan dari Opera national de Paris. Gedung ini memamerkan catatan sejarah kota Sapporo dan terbuka gratis untuk umum.
Gedung Kantor Bata Merah (Bekas Gedung Kantor Pemerintahan Hokkaido) Alamat: 6 Chome Kita 3 Jonishi, Chuo-ku, Sapporo-shi Google Map Akses: 8 menit berjalan kaki dari Stasiun Sapporo (Namboku Subway Line, Toho Line, atau JR Line) Situs resmi: http://www.pref.hokkaido.lg.jp/sm/sum/sk/akarenga.htm (bahasa Jepang)
Saat mengunjungi Hokkaido, sempatkanlah untuk mencoba seafood-nya yang segar. Seafood segar ini dapat Anda nikmati di Pasar Nijo yang sudah melegenda selama 100 tahun. Anda dapat menikmati kaviar merah, kepiting, hingga landak laut di Pasar Nijo ini.
Informasi lengkap mengenai Pasar Nijo mulai dari suasana, toko rekomendasi, dan berbagai detail lainnya dapat Anda baca melalui artikel ini: "Sapporo’s Nijo Fish Market – Easy Access And Tasty Seafood!".
Pasar Nijo Alamat: 1 Chome dan 2 Chome Minami 3 Johigashi, Chuo-ku, Sapporo-shi Google Map Akses: 5 menit berjalan kaki dari Stasiun Odori (Namboku, Tozai, atau Toho Subway Line)
Kereta Gantung Gunung Moiwa
Sapporo merupakan kota yang terkenal dengan pemandangan malamnya, yang juga termasuk dalam salah satu dari tiga pemandangan malam terbaik di Jepang.
Di antara spot melihat pemandangan malam tersebut ada Gunung Moiwa, sebuah gunung di mana Anda dapat melihat pemandangan pusat kota Sapporo dari puncaknya.
Anda dapat mengunjungi puncak gunung setinggi 531 meter ini dengan menggunakan ropeway (kereta gantung) dan cable car (kereta kabel). Nikmatilah indahnya pemandangan malam kota Sapporo yang dideskripsikan dengan "hamparan karpet bercahaya" dari puncak gunung ini!
Kereta Gantung Gunung Moiwa Alamat: 5 Chome 3-7 Fushimi, Chuo-ku, Sapporo-shi (Stasiun Kereta Gantung Sanroku Gunung Moiwa) Google Map Akses: Jika Anda pergi dari Stasiun Sapporo, pertama-tama naiklah trem dan turun di Stasiun Kereta Gantung Iriguchi. Lalu, berjalanlah 10 menit atau naik shuttle bus gratis menuju Stasiun Sanroku Gunung Moiwa. Dari situ, Anda dapat menaiki kereta gantung. Situs resmi: http://moiwa.sapporo-dc.co.jp/index.html (bahasa Jepang)
Susukino merupakan pusat kawasan hiburan Hokkaido yang dipenuhi dengan restoran-restoran, berbagai fasilitas rekreasi, hotel-hotel, dan lain sebagainya. Tempat ini juga dijuluki dengan "kota yang tidak pernah tidur" dan dipenuhi sekitar 80.000 orang saat malam hari. Tidak ada masalah dengan pengamanan publik di kawasan ini, tapi sebaiknya Anda tetap berhati-hati dengan pencopet dan penipu.
Susukino mungkin terkenal dengan image malamnya yang kuat, tapi di sini juga terdapat Kawasan Perbelanjaan Tanukikoji yang dapat Anda nikmati ketika siang hari.
Susukino Alamat: 4 Chome Minami 4 Jonishi, Chuo-ku, Sapporo-shi (Stasiun Susukino) Google Map Akses: Langsung setelah keluar dari Stasiun Susukino (Namboku Subway Line)
Kawasan Perbelanjaan Tanukikoji Akses: 5 menit berjalan kaki dari Stasiun Susukino (Namboku Subway Line) atau langsung setelah keluar dari trem Stasiun Tanukikokuji Google Map
Keripik Kentang Cokelat ROYCE'
Keripik kentang cokelat ROYCE' merupakan salah satu oleh-oleh yang sangat terkenal dari Sapporo. Makanan ringan yang berupa keripik kentang dibalut coklat ini memiliki rasa manis dan asin yang seimbang.
Shiroi Koibito terdiri dari tumpukan dua kukis dengan cokelat putih yang merupakan salah satu oleh-oleh wajib dari Sapporo. Anda dapat dengan mudah membeli produk ini di toko oleh-oleh stasiun dan department store. Kemasannya yang berwarna biru aqua sudah sangat dikenal oleh semua orang Jepang.
Spot Wisata Rekomendasi di Sapporo
Flora dan fauna Sapporo
Ada berbagai teori tentang asal-usul nama Sapporo. Teori yang terkenal mengatakan bahwa nama tersebut berasal dari bahasa Ainu ‘Sap-Poro’ (kering-luas). Namun, teori lain mengungkapkan bahwa nama tersebut berasal dari kata ‘Sari-Poro-Pe’ (rawa-luas-sungai) yang menggambarkan lembah hilir Sungai Toyohira. Hingga akhir era Edo (1603-1868), Sapporo adalah sebuah tempat berdagang dengan suku Ainu.
Pada tahun 1869, namanya diubah menjadi Hokkaido, dan Komisi Pembangunan Hokkaido dikirim untuk mulai membangun kantor pusat pemerintahan di Sapporo. Yoshitake Shima yang dianggap sebagai bapak perintis Hokkaido, dikisahkan pernah berdiri di perbukitan Maruyama untuk merencanakan pembangunan kota. Dirancang dan dibangun dengan meniru kota-kota lain seperti Kyoto, Sapporo pun kini dikenal dengan jalinan jalannya yang seperti garis-garis fungsional.
Setelah Tondenhei (tentara pembangun dan penjaga Hokkaido) bermukim, Sapporo pun menjadi sentra produksi kentang dan bawang bombai. Dengan pembangunan kereta serta perkembangan industri bir, tepung terigu, serta kertas, Sapporo tumbuh menjadi pusat politik dan ekonomi Hokkaido. Pada tahun 1970, penduduk Sapporo melampaui 1 juta jiwa. Pada tahun 1972, Sapporo diputuskan menjadi kota yang ditetapkan berdasarkan peraturan pemerintah di paling utara Jepang, dan menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Dingin Sapporo. Kini, Sapporo menjadi kota wisata yang menarik perhatian wisatawan mancanegara dengan berbagai atraksi dan ajang seperti Festival Salju Sapporo yang dimulai sejak 1950, Festival Soran Yosakoi yang diselenggarakan sejak 1992, dan Festival Seni Internasional Sapporo (SIAF) 2014.
Cara menikmati Sapporo yang merupakan kota terbesar di Hokkaido tidaklah terbatas pada kuliner, pemandian air panas, serta lokasi alam. Di Sapporo terdapat banyak aktivitas untuk merasakan pengalaman akan alam Hokkaido. Kami berbincang dengan Naoki Hayashi, pemimpin redaksi HokkaidoExperience.com, sebuah situs web wisata untuk menikmati alam Hokkaido, mengenai daya tarik Sapporo pada musim dingin dan cara menikmatinya.
Mendapatkan pengalaman untuk melakukan aktivitas sebagai cara mencapai tujuan
“Akhir-akhir ini makin banyak orang yang mencari pengalaman akan suatu aktivitas sebagai cara untuk mencapai tujuan tertentu, seperti naik kano untuk mengambil foto pemandangan spektakuler, atau berjalan di hutan dengan sepatu salju untuk melihat tiang-tiang es di dalam gua. Untuk tujuan mencari makanan lezat, aktivitas mengunjungi lahan pertanian untuk mendapatkan pengalaman melakukan panen, memasak, serta menyantap sayuran segar di sana juga populer. Bila mempunyai tujuan yang jelas, secara otomatis aktivitas untuk diikuti mungkin bisa ditentukan.”
Di Sapporo, aktivitas musim dingin kadang kala dibatalkan karena cuaca yang buruk, seperti badai salju. “Pada hari-hari seperti itu, bila tetap berada di penginapan dan melihat salju turun atau bersantai seraya berendam di pemandian air panas, Anda akan merasakan pengalaman bagaimana waktu berjalan lambat saat musim dingin di Sapporo,” ungkap Hayashi.Bila Anda mengunjungi Hokkaido pada musim dingin dan bermain ski atau papan salju (snowboarding), mengapa tidak mencoba mengeksplorasi lingkungan alam sekitar dengan melakukan bermacam aktivitas?
Pemimpin redaksi situs wisata “HokkaidoExperience.com”
Lahir tahun 1967 di Kota Sakura, Prefektur Chiba. Seusai lulus dari Fakultas Hukum, Universitas Nihon pada tahun 1990, ia bergabung dengan Recruit Co., Ltd. Setelah menangani bisnis sumber daya manusia di kawasan Tokyo metropolitan, ia ditempatkan di Hokkaido pada tahun 1997. Setelah itu, ia terlibat dalam proyek revitalisasi komunitas lokal dan bisnis sumber daya manusia. Ia memutuskan untuk pensiun dini dari Recruit Co., Ltd. tahun 2006. Pada tahun 2007, ia mendirikan Hokkaido Treasure Island Tour, Inc. serta menjadi Direktur Representatif dan Wakil Presiden.http://h-takarajima.com/?ml_lang=en
Shiroi Koibito Park
Shiroi Koibito merupakan camilan terkenal dari Hokkaido yang dibuat dari tumpukan dua kukis dengan cokelat putih di tengahnya.
Shiroi Koibito Park yang terletak di Sapporo mengadakan kunjungan pabrik bagi para wisatawan.
※ Dari 1 April 2018 hingga Maret 2019, pengunjung tidak dapat mengamati sebagian dari jalur produksi karena terdapat pekerjaan renovasi. Untuk informasi lengkapnya, silakan periksa di situs resmi Shiroi Koibito.
Shiroi Koibito Park Alamat: 2 Chome-13-30 Miyanosawa 2 Jo, Nishi-ku, Sapporo-shi Google Map Akses: 7 menit berjalan kaki setelah keluar dari Stasiun Miyanosawa (Tozai Subway Line)